Kamis, 23 Januari 2014

Bab XII. Perencanaan dan Analisis Sistem


Perencanaan Dan Analisis Sistem

Analisis Sistem merupakan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah laporan perencananaa sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.

Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan berjalan.tujuannnya untuk melihat kesempatan memanfaatkan teknologi informasi dan membangun proyek sistem yang mendukung tujuan bisnis.

A.     Perencanaan sistem dan analisis kelayakan

Dalam Perencanaan sistem harus memperhatikan faktor kelayakan dari rencana tersebut,yang mengutamakan kemungkinan keberhasilan dari sistem yang akan dikembangkan.
Perencanaan sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
1.      Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak.
2.      Penetapan dewan pengarah perencanaan sistem.
3.      Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan.
4.      Pengembangan perencanaan sistem informasi strategik.
5.    Identifikasi dan memprioritaskan area spesifik dalam organisasi sebagai focus pengembangan sistem.
6.  Pembuatan proposal sistem untuk mendukung dasar analisis dan perancangan awal sub system tertentu.
7.      Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem.
Analisis kelayakan bertujuan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Analisis kelayakan berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar – benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.

B.     Langkah - Langkah Analisis Sistem.

B.1.      Identifikasi Masalah.

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
1.      Mengidentifikasi penyebab masalah
2.      Mengidentifikasi titik keputusan
3.      Mengidentifikasi personil – personil kunci.

B.2.      Memahami Sistem Yang sudah Berjalan.

Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.

B.3.      Melakukan analisis.

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yagn telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.

B.4.      Laporan Analisis.

Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.

C.     Teknik - Teknik Pengumpulan Fakta.

Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi yang menjamin analisis permodelan

C.1.           Wawancara Pendekatan
Bermanfaat untuk mendekatkan analis dengan para pembuat keputusan dan masalah-masalah yang mereka hadapi dan untuk mengakrabkan pembicaraan dan meningkatkan perhatian para manajer. Wawancara pendekatan juga memungkinkan analis sistem untuk menetapkan hubungan kerja dengan manajer. Tekanannya adalah membina kepercayaan dan membuka hubungan komunikasi, dan bukan pada pengumpulan fakta.

C.2.           Wawancara Terstruktur
Tujuannya adalah untuk menjawab kumpulan pertanyaan tertentu. Seringkali bermanfaat untuk melakukan wawancara lanjutan yang lebih rinci. Setelah menelaah hasil wawancara pendekatan ini, analis harus membuat daftar pertanyaan spesifik, yang jika dijawab, akan membantu memahami penyebab masalah.

Penting untuk membuat membuat catatan tertulis selama dan setelah wawancara. Anggota kunci dari tim analis sistem harus bertemu dan membahas hasil-hasilnya. Pertanyaan tambahan dapat dibuat untuk digunakan dalam wawancara tambahan.

Beberapa hal penting dari wawancara harus dicatat. Pertama, sangat mungkin orang yang diwawancarai tidak bersikap kooperatif. Masalah kedua adalah jawaban para manajer yang bias, jika mereka menganggap analis sistem sebagai pengganggu yang masuk ke lingkungan mereka atau sebagai penghambat posisi pekerjaan mereka. Akhirnya, wawancara mengandung masalah seni mendengarkan. Pewawancara yang efektif akan memberikan kesempatan lebih banyak untuk berbicara kepada orang yang diwawancarainya.

C.3.           Kuesioner Terbuka
Teknik pengumpulan fakta dimana orang memberikan jawaban tertulis atas pertanyaan yang lebih bersifat umum daripada spesifik. Kuesioner tertulis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan wawancara pendekatan. Pertama, manajer memiliki waktu yang lebih banyak untuk memikirkan pertanyaan tertentu sebelum memberikan tanggapan. Kedua, dalam banyak situasi, tidaklah layak untuk melakukan wawancara dengan seluruh karyawan, terutama jika jumlah karyawan, terutama jiika jumlah karyawan sangat banyak. Kuesioner tertulis dapat diisi tanpa nama.

C.4.           Kuesioner Tertutup
Merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengumpulkan jawaban untuk pertanyaan dalam jumlah besar. Kuesioner tersebut sangat efektif dalam banyak situasi, termasuk mengumpulkan informasi mengenai pengendalian intern. Beberapa masalah yang timbul, salah satunya adalah jumlah pertanyaan yang banyak akan membuat jawaban menjadi dangkal. Bahaya yang kedua adalah bahwa karyawan umumnya lebih suka menjawab sedikit pertanyaan. Batasan utama pertanyaan rinci adalah adanya risiko dimana justru pertanyaan yang penting yang terabaikan. Masalah utama akan benar-benar tidak terdeteksi oleh kuesioner karena tidak ada pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang dimaksud.

C.5.           Penelaahan Dokumen
Dokumen-dokumen penting harus ditelaah sebelum melakukan wawancara. Dokumen-dokumen ini dapat membantu analis untuk memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai organisasi. Perlu diingat bahwa sistem umumnya tidak beroperasi dan dijalankan sesuai yang didokumentasikan. Analis tidak pernah mendasarkan pada dokumentasi pada saat menguraikan kinerja atau operasi sistem. Jika dokumen sudah mewakili kebijakan perusahaan berjala, maka pelanggaran atas kebijakan dapat dibuktikan.

C.6.           Observasi
Observasi operasi actual atas sistem yang dipelajari akan memberikan cara pandang yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain. Observasi dapat bermanfaat untuk mengkonfirmasikan informasi yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Teknik observasi yang bermanfaat adalah melihat transaksi yang akan diproses melalui keseluruhan sistem.

D.     Teknik-teknik mengorganisasikan fakta

Teknik
Tujuan
Pengukuran kerja
Mengikhtisarkan sumberdaya yang dibutuhkan untuk berbagai tugas.
Distribusi kerja
Mengikhtisarkan penggunaan jam kerja karyawan untuk pelaksanaan tugas-tugas.
Bagan arus
     Umum
     Arus keputusan
     Arus data logis
     Sistem rinci
Menggambarkan secara grafis arus dan hubungan dan kebutuhan-kebutuhan proses, dengan focus pada modularitas.
Analisis keputusan
Mengikhtisarkan keputusan dan informasi yang dibutuhkan.
Analisis fungsional
Mengikhtisarkan fungsi dan informasi yang berkaitan.
Fungsi hirarkis
Analisis matriks
Mengiktisarkan data masukan/keluaran yang berkaitan.
Naratif
Ikhtisar tertulis.
Ikhtisar file/laporan
Teknik untuk mengorganisasikan fakta terdiri dari :
a.       Analisis pengukuran kinerja
Aspek penting analisis sistem adalah pengukuran aktivitas-aktivitas kerja. Tujuan pengukuran kinerja adalah menganalisis tugas tertentu dan mengikhtisarkan jumlah masukan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Tujuan utama analisis pengukuran kerja adalah mempelajari dan mengukur efisiensi tugas-tugas pekerjaan tertentu. Analis seringkali menggunakan uji petik statistic dimana sampel acak transaksi diobservasi secara periodic, maka dapat dibuat kesimpulan umum.
b.      Analisis Distribusi kerja
Perbedaan utama adalah bahwa analisis distribusi kerja berfokus pada tugas-tugas tertentu individu tertentu, sementara analisis pengukuran kinerja berfokus pada satu tugas tertentu. Analisis pengukuran kerja dan analisis distribusi kerja akan menjadi alat bukti yang efektif untuk mempelajari pemanfaatan sumberdaya-sumberdaya perusahaan. Teknik-teknik ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pekerjaan-pekerjaan dalam sistem yang sedang dipelajari.
c.       Analisis Fungsional
Transaksi-transaksi diuraikan dalam bentuk pelaksanaan fungsi tertentu.Aplikasi yang sangat berguna adalah analisis fungsional hierarchies.
Cara yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan pendekatan analisis fungsi hierarchies adalah dengan menambahkannya dengan diagram arus data logis dan bagan arus dokumen.
Diagram fungsi hierarchies yang memuat bagan arus pendukung menunjukkan masukan, keluaran, dan proses yang disebut HIPO (Hierarki, ditambah masukan, proses, keluaran
Secara keseluruhan, HIPO memiliki kelebihan dibandingkan bagan arus sederhana karena menunjukkan  sistem informasi dalam bentuk modul2 dan mengaitkan modul-modul tersebut dengan informasi dalam organisasi.Analisis modular terutama bermanfaat dalam memfokuskan rancangan area-area tertentu.
d.      Analisis Matriks
Terdapat baik sumber maupun penggunaan informasi , sehingga diagram jenis ini kadang-kadang disebut sebagai diagram sumber dan penggunaan informasi.Dalam praktik, analis sistem menggunakan beragam matriks.Sebagai contoh, baik pengukuran kerja maupun analisis distribusi kerja mencakup matriks.Satu masalah penting yang dihadapi perancang sistem adalah spesifikasi tata letak catatan dan struktur file.Diagram masukan/keluaran memberikan referensi yang bermanfaat untuk masalah perancangan ini.Dagram masukan/keluaran memliki kekurangan karena tidak menggambarkan arus informasi.

E.     Analisis Sistem Terstruktur.

Salah satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Proses analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk diagram alir data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan input , output dan file mereka.

Sumber :
http://fajarnurhapiz.blogspot.com
http://fibyasmarini.blogspot.com

http://galileileoleo.blogspot.com

Tidak ada komentar: