Kamis, 23 Januari 2014

Bab XIV. Implementasi Operasi dan Pengendalian Sistem


Implementasi Operasi Dan Pengendalian Sistem

Dikarenakan banyak permasalahan dapat terjadi selama implementasi sistem, rencana formal dan pengendalian dalam tahap implementasi harus dibuat. Tiga langkah utama implementasi sistem:
1. Menetapkan rencana dan pengendalian
2. Pelaksanaan aktivitas seperti yang telah direncanakan
3. Menindaklanjuti dan mengevaluasi sistem yang baru

A.     Implementasi Sistem

Dalam proses Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap sistem informasi,dan dalam siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :
1.        Identifikasi Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.
2.        Inisiasi dan Perencanaan Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya
3.             Analisisgstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.
4.       Perencanaan Logika Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.
5.             Perancangan Fisik Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.
6.             Implementasi Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.
7.             Pemeliharaan Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

B.   PENGENDALIAN KEUANGAN & SISTEM INFORMASI

Tujuan umum pengendalian keuangan tidak secara kaku dinyatakan sebagai pengurang biaya, meskipun ada perkembangan tetap dalam hal total biaya sistem informasi dlam organisasi. Daripada sebagai pengurang biaya keseluruhan, tujuan umum pengendalian keuangan adalah untuk meningkatkan manfaat yang di peroleh atas pengeluaran system informasi yang telah di lakukan. Alasan mengapa pengurangan biaya bukan merupakan sasaran utama :
1.      Pertama adalah hakekat dari system informasi sebagai aktivitas layanan dalam perusahaan
2.      Kedua, dalam perpektif biaya besar lainnya, biaya system informasi tidak terlalu besar
3.      Ketiga berkaitan dengan biaya, yang jumlahnya tetap dalam jangka pendek dan tetap dalam jumlah besar dalam tingkat kegiatan pemrosesan yang lebih besar
Alasan yang terakhir adalah sistem informasi memberikan kemungkinan peningkatan efektivitas keputusan manajerial.

Hakekat biaya biaya system informasi
Salah satu determinan utama pengendalian biaya adalah biaya tetap atau variabel. Sebagian besar personel system informasi adalah para professional yang di bayar dengan gaji tetap dan bukan berdasarkan jam kerja. Pengeluaran untuk gaji dan perangkat keras di perkirakan mencapai 75% atau lebih dari anggaran. Hasilnya menunjukkan bahwa anggaran utamanya terdiri atas biaya-biaya tetap.

C.     Pengendalian Atas Sumber Daya Non Keuangan Dalam Sistem Informasi

Pengukuran kinerja perangkat keras mencakup pemanfaatan sistem, waktu penuh pengolahan dalam sistem, dan daya tanggap sistem. Statistik pemanfaatan sangatlah penting, karena dapat mengindikasikan adanya leher botol ataupun kebutuhan perluasan sistem. Downtime merupakan persentase waktu dimana mesin tidak tersedia untuk digunakan. Faktor non kuantitatif utama lainnya yang penting dalam pengendalian adalah kinerja perangkat lunak.

Auditing Atas Sistem informasi.
Pendekatan umun yang di ikuti auditor adalah pertama, mendapatkan deskripsi mengenai sistem pengendalian intern, umumnya dengan menggunakan kuesioner pengendalian intern. Selama proses, auditor memasukkan tingkat dimana perusahaan secara aktual menerapkan pengendalian intern seperti yang di dokumentasikan dalam evaluasi pengendalian intern. Terakhir, auditor melakukan pengujian transaksi-transaksi spesifik yang berjalan dalam sistem.

Pemeliharaan Dan Modifikasi Sistem.
Salah satu alasan untuk melakukan perubahan adalah karena tidaklah mungkin untuk mengatasi seluruh kontinjensi selama tahap perancangan. Bugs adalah kesalahan pemrograman komputer yang tidak dapat dideteksi sampai sistem benar-benar memulai operasi. Seluruh modifikasi sistem harus didokumentasikan secara seksama. Dokumentasi harus mencakup alasan-alasan perubahan, perubahan-perubahan sebenarnya yang dilakukan, dan orang yang mengesahkan perubahan

Sumber :

http://riyan-hariyanto.blogspot.com

Bab XIII. Perancangan Sistem


Perancangan System

Perancangan system disebut sebagai formulasi cetak biru sistem yang lengkap. Perancangan system berproses dari bersifat umum ke khusus. Berdasarkan tujuan-tujuan umum yang harus dicapai, maka memungkinkan untuk membuat spesifikasi rinci, seperti struktur database, tata letak catatan, dan format-format laporan khusus.

A.     Langkah-langkah dalam perancangan system :

1.      Evaluasi berbagai alternatif rancangan.
Perancangan system harus menyajikan pemecahan untuk masalah spesifik.Perhitungan alternatif-alternatif rancangan.

Dalam merancang system yang lengkap, ada dua pendekatan umum:
- Merancang system benar-benar dari awal.
- Perancang memilih dan merekomendasikan system pra-buat (yang telah dirancang secara intern) sehingga menghasilkan system baru yang lengkap.

Seringkali, dihadapi pada perancangan system berjalan tidak berfungsi secara memadai. Oleh karena itu, perlu untuk merancang perubahan-perubahan atas system berjalan. Melalui dua pendekatan :
a) Memodifikasi data yang dikumpulkan dan laporan yang dihasilkan.
b) Merancang ulang system berjalan mencakup mengorganisasi ulang tanggung jawab pekerjaan.

Terakhir, beberapa alternatif perancangan dapat diaplikasikan baik untuk system baru atau untuk memodifikasi system berjalan.salah satu alternatif umum dapat mencakup pertimbangan apakah system tertentu harus dikomputerisasikan. Alternatif umum lainnya dapat mencakup penentuan apakah system akan dibuat tersentralisasiatau terdesentralisasi.

Alternatif-alternatif umum dalam perancangan.


2.      Mengevaluasi alternatif-alternatif
Alternatif telah disusun dan didokumentasikan dengan seksama, untuk memudahkan membandingkan alternatif tersebut. Kriteria alternatif :
a) Biaya vs manfaat
b) Harus memenuhi seluruh tujuan system yang utama
c) Kelayakan secara teknis maupun operasional
d) Alternatif perancangan terbaik dipilih oleh manajemen puncak.

3.      Pembuatan spesifikasi-spesifikasi rancangan
Para perancang harus bekerja mundur (backward) dari keluaran ke masukan. Sejalan dengan tujuan system, perancang harus merancang seluruh laporan manajemen dan dokumen keluaran pada langkah pertama dari proses. Jika seluruh keluaran dokumen telah dispesifikasi, masukkan data dan langkah-langkah pemrosesan secara otomatis ditentukan. Jika keputusan telah dibuat, perancang kemudian membentuk pengendalian-pengendalian yang tepat.
Perancangan elemen-elemen system.

4.      Pembuatan dan penyampaian spesifikasi-spesifikasi rancangan system (SUCI)
Spesifikasi rancangan lengkap harus disajikan dalam bentuk proposal. Proposal rancangan terinci, harus mencakup masalah-masalah pentin untuk mengimplementasikan proyek perancangan secara actual. Secara umum, mencakup kerangka waktu spesifik penyelesaian, anggaran, dan deskripsi kebutuhan personal dan juga bagan arus dan diagram-diagram lainnya yang menjelaskan system yang diimplementasikan. Untuk pemrosesan data, kebutuhan rincian yang berkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak harus disajikan.

Selanjutnya, rincian khusus yang berkaitan dengan masukkan data dalam system (metode masukan,prosedur memilih data masukan, dan isi masukan data) harus dibuat. Terakhir, dalam seluruh kasus, informasi volume dan biaya khusus harus dibuat.

Analisis terinci atas pengendalian dan pengukuran keamanan dikaitkan dengan proposal perancangan untuk mempertimbangkan perancangan dengan mencakup persimpangan antara pengendalian intern dengan efisiensi.

B.     Pertimbangan-Pertimbangan Perancangan Umum

1.      Perancangan Keluaran
Pertimbangan pertama dan paling penting dalam perancangan keluaran adalah efektivitas biaya, karena investasi dalam system informasi sama seperti pengeluaran anggaran modal lainnya, harus dievaluasi dengan dasar biaya/manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio manfaat terhadap biaya dan memenuhi tujuan system tertentu. Laporan harus mencakup informasi yang relevan, karena akan berakibat pada peningkatan biaya informasi.
2.      Perancangan Database
Database perusahaan harus dipadukan, keterpaduan (integrasi) menghindarkan pengumpulan dan pemeliharaan unsure data yang sama dalam lebih dari satu tempat dalam perusahaan. Pertimbangan lain yaitu standarisasi, seluruh unsure data dimasukkan dalam format standard an membuat nama jika digunakan untuk lebih dari satu tempat.
3.      Pemrosesan Data
Pertimbangan dalam pemrosesan data berkaitan dengan masalah keseragaman dan keterpaduan. Seluruh system pemrosesan data perusahaan berjalan sesuai denagn rencana-rencana umum. Pendekatan ini memungkinkan para pemakai secara bebas memindahkan dokumen dari satu system ke system lainnya.
4.      Masukan Data
Pertimbangan sulit dalam perancangan system masukan data yaitu akurasi. Penggunaan dokumen sumber yang dirancang secara baik akan mendorong karyawan untuk mencatat data secar akurat tanpa penghilangan-penghilangan.

Pengendalian dan Pengukuran-Pengukuran Keamanan. Pengendalian yang komprehensif dan tepat harus ditetapkan untuk setiap tahap dalam proses perancangan system. Ini merupakan suatu area dimana akuntan dapat memainkan peran penting pada saat bekerja dengan tim perancangan.

C.     Teknik-Teknik Perancangan

Perancangan system merupakan aktivitas kreatif. Banyak alat yang digunakan dalam analisis system. Seperti analisis masukan/keluaran, bagan arus system, diagram arus data, diagram WarnierOrr.
1.      Perancangan Formulir
Formulir merupakan penghubung antara pemakai dengan system itu sendiri. Perancangan system harus berfokus pada pembuatan dokumen yang biasa menjadi penghubung yang efektif antar manajer dan system informasi. Tekni-teknik:
·        Lembar Analisis Formulir. Mengikhtisarkan seluruh masalah yang relevan dengan order pembelian. Informasi tertentu yang penting yang berkaitan dengan biaya dan penggunaan formulir juga dicakupkan.
·        Diagram Hirarki Data. Pada elemen data dan hubungan hirarkis antara elemen satu dengan lainnya.
·        Bagan Tata Letak Formulir. Mencakup penggunaan kisi-kisi dimana setiap unsure berhubungan dengan lokasi tertentu dalam layar video, printer computer, media lainnya.
2.      Perancangan Database
Teknik perancangan database yaitu diagram struktur data, tata letak catatan, lembar analisis file, matriks yang berhubungan dengan file. Diagram struktur data mendefinisikan hubungan:
·        Diagram tata letak. Menunjukkan berbagai field data dalam catatan.
·        Lembar analisis file. Memberikan kepada perancang system seluruh informasi relevan yang berkaitan dengan isi file tertentu.
·        Matriks yang berkaitan dengan file. Menunjukan hubungan antara file, isi, & penggunaannya.
3.      Paket-Paket Perancangan Sistem
Tujuannya adalah untuk membantu perancang dalam melakukan pendekatan secara sistematis untuk memecahkan masalah tertentu. Serta membantu perancang menstrukturkan masalah perancangan yang akan menghemat waktu. CASE merupakan teknologi perangkat lunak computer yang mendukung bidang rekayasa terotomasi untuk pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak.
Keunggulan perangkat lunak yang dibeli:
·        Lebih murah. Biaya pengembangan tanggungan pembeli bukan pembuat.
·        Sudah siap pakai. Beberapa organisasi telah menggunakan paket untuk beberapa bulan.
·        Perusahaan dapat mencoba produk sebelum melakukan investasi uang bernilai besar.
Kekurangannya adalah bahwa paket tersebut sangat jarang memenuhi kebutuhan perusahaan. Paket perangkat lunak yang dikhususkan diperuntukkan pada pemakai tertentu. Pembelian setiap perangkat keras atau lunak merupakan kesalahan jika pembelian dipengaruhi oleh anggapan harga.

Sumber :

http://galileileoleo.blogspot.com

Bab XII. Perencanaan dan Analisis Sistem


Perencanaan Dan Analisis Sistem

Analisis Sistem merupakan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah laporan perencananaa sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.

Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan berjalan.tujuannnya untuk melihat kesempatan memanfaatkan teknologi informasi dan membangun proyek sistem yang mendukung tujuan bisnis.

A.     Perencanaan sistem dan analisis kelayakan

Dalam Perencanaan sistem harus memperhatikan faktor kelayakan dari rencana tersebut,yang mengutamakan kemungkinan keberhasilan dari sistem yang akan dikembangkan.
Perencanaan sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
1.      Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak.
2.      Penetapan dewan pengarah perencanaan sistem.
3.      Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan.
4.      Pengembangan perencanaan sistem informasi strategik.
5.    Identifikasi dan memprioritaskan area spesifik dalam organisasi sebagai focus pengembangan sistem.
6.  Pembuatan proposal sistem untuk mendukung dasar analisis dan perancangan awal sub system tertentu.
7.      Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem.
Analisis kelayakan bertujuan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Analisis kelayakan berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar – benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.

B.     Langkah - Langkah Analisis Sistem.

B.1.      Identifikasi Masalah.

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
1.      Mengidentifikasi penyebab masalah
2.      Mengidentifikasi titik keputusan
3.      Mengidentifikasi personil – personil kunci.

B.2.      Memahami Sistem Yang sudah Berjalan.

Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.

B.3.      Melakukan analisis.

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yagn telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.

B.4.      Laporan Analisis.

Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.

C.     Teknik - Teknik Pengumpulan Fakta.

Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi yang menjamin analisis permodelan

C.1.           Wawancara Pendekatan
Bermanfaat untuk mendekatkan analis dengan para pembuat keputusan dan masalah-masalah yang mereka hadapi dan untuk mengakrabkan pembicaraan dan meningkatkan perhatian para manajer. Wawancara pendekatan juga memungkinkan analis sistem untuk menetapkan hubungan kerja dengan manajer. Tekanannya adalah membina kepercayaan dan membuka hubungan komunikasi, dan bukan pada pengumpulan fakta.

C.2.           Wawancara Terstruktur
Tujuannya adalah untuk menjawab kumpulan pertanyaan tertentu. Seringkali bermanfaat untuk melakukan wawancara lanjutan yang lebih rinci. Setelah menelaah hasil wawancara pendekatan ini, analis harus membuat daftar pertanyaan spesifik, yang jika dijawab, akan membantu memahami penyebab masalah.

Penting untuk membuat membuat catatan tertulis selama dan setelah wawancara. Anggota kunci dari tim analis sistem harus bertemu dan membahas hasil-hasilnya. Pertanyaan tambahan dapat dibuat untuk digunakan dalam wawancara tambahan.

Beberapa hal penting dari wawancara harus dicatat. Pertama, sangat mungkin orang yang diwawancarai tidak bersikap kooperatif. Masalah kedua adalah jawaban para manajer yang bias, jika mereka menganggap analis sistem sebagai pengganggu yang masuk ke lingkungan mereka atau sebagai penghambat posisi pekerjaan mereka. Akhirnya, wawancara mengandung masalah seni mendengarkan. Pewawancara yang efektif akan memberikan kesempatan lebih banyak untuk berbicara kepada orang yang diwawancarainya.

C.3.           Kuesioner Terbuka
Teknik pengumpulan fakta dimana orang memberikan jawaban tertulis atas pertanyaan yang lebih bersifat umum daripada spesifik. Kuesioner tertulis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan wawancara pendekatan. Pertama, manajer memiliki waktu yang lebih banyak untuk memikirkan pertanyaan tertentu sebelum memberikan tanggapan. Kedua, dalam banyak situasi, tidaklah layak untuk melakukan wawancara dengan seluruh karyawan, terutama jika jumlah karyawan, terutama jiika jumlah karyawan sangat banyak. Kuesioner tertulis dapat diisi tanpa nama.

C.4.           Kuesioner Tertutup
Merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengumpulkan jawaban untuk pertanyaan dalam jumlah besar. Kuesioner tersebut sangat efektif dalam banyak situasi, termasuk mengumpulkan informasi mengenai pengendalian intern. Beberapa masalah yang timbul, salah satunya adalah jumlah pertanyaan yang banyak akan membuat jawaban menjadi dangkal. Bahaya yang kedua adalah bahwa karyawan umumnya lebih suka menjawab sedikit pertanyaan. Batasan utama pertanyaan rinci adalah adanya risiko dimana justru pertanyaan yang penting yang terabaikan. Masalah utama akan benar-benar tidak terdeteksi oleh kuesioner karena tidak ada pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang dimaksud.

C.5.           Penelaahan Dokumen
Dokumen-dokumen penting harus ditelaah sebelum melakukan wawancara. Dokumen-dokumen ini dapat membantu analis untuk memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai organisasi. Perlu diingat bahwa sistem umumnya tidak beroperasi dan dijalankan sesuai yang didokumentasikan. Analis tidak pernah mendasarkan pada dokumentasi pada saat menguraikan kinerja atau operasi sistem. Jika dokumen sudah mewakili kebijakan perusahaan berjala, maka pelanggaran atas kebijakan dapat dibuktikan.

C.6.           Observasi
Observasi operasi actual atas sistem yang dipelajari akan memberikan cara pandang yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain. Observasi dapat bermanfaat untuk mengkonfirmasikan informasi yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Teknik observasi yang bermanfaat adalah melihat transaksi yang akan diproses melalui keseluruhan sistem.

D.     Teknik-teknik mengorganisasikan fakta

Teknik
Tujuan
Pengukuran kerja
Mengikhtisarkan sumberdaya yang dibutuhkan untuk berbagai tugas.
Distribusi kerja
Mengikhtisarkan penggunaan jam kerja karyawan untuk pelaksanaan tugas-tugas.
Bagan arus
     Umum
     Arus keputusan
     Arus data logis
     Sistem rinci
Menggambarkan secara grafis arus dan hubungan dan kebutuhan-kebutuhan proses, dengan focus pada modularitas.
Analisis keputusan
Mengikhtisarkan keputusan dan informasi yang dibutuhkan.
Analisis fungsional
Mengikhtisarkan fungsi dan informasi yang berkaitan.
Fungsi hirarkis
Analisis matriks
Mengiktisarkan data masukan/keluaran yang berkaitan.
Naratif
Ikhtisar tertulis.
Ikhtisar file/laporan
Teknik untuk mengorganisasikan fakta terdiri dari :
a.       Analisis pengukuran kinerja
Aspek penting analisis sistem adalah pengukuran aktivitas-aktivitas kerja. Tujuan pengukuran kinerja adalah menganalisis tugas tertentu dan mengikhtisarkan jumlah masukan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Tujuan utama analisis pengukuran kerja adalah mempelajari dan mengukur efisiensi tugas-tugas pekerjaan tertentu. Analis seringkali menggunakan uji petik statistic dimana sampel acak transaksi diobservasi secara periodic, maka dapat dibuat kesimpulan umum.
b.      Analisis Distribusi kerja
Perbedaan utama adalah bahwa analisis distribusi kerja berfokus pada tugas-tugas tertentu individu tertentu, sementara analisis pengukuran kinerja berfokus pada satu tugas tertentu. Analisis pengukuran kerja dan analisis distribusi kerja akan menjadi alat bukti yang efektif untuk mempelajari pemanfaatan sumberdaya-sumberdaya perusahaan. Teknik-teknik ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pekerjaan-pekerjaan dalam sistem yang sedang dipelajari.
c.       Analisis Fungsional
Transaksi-transaksi diuraikan dalam bentuk pelaksanaan fungsi tertentu.Aplikasi yang sangat berguna adalah analisis fungsional hierarchies.
Cara yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan pendekatan analisis fungsi hierarchies adalah dengan menambahkannya dengan diagram arus data logis dan bagan arus dokumen.
Diagram fungsi hierarchies yang memuat bagan arus pendukung menunjukkan masukan, keluaran, dan proses yang disebut HIPO (Hierarki, ditambah masukan, proses, keluaran
Secara keseluruhan, HIPO memiliki kelebihan dibandingkan bagan arus sederhana karena menunjukkan  sistem informasi dalam bentuk modul2 dan mengaitkan modul-modul tersebut dengan informasi dalam organisasi.Analisis modular terutama bermanfaat dalam memfokuskan rancangan area-area tertentu.
d.      Analisis Matriks
Terdapat baik sumber maupun penggunaan informasi , sehingga diagram jenis ini kadang-kadang disebut sebagai diagram sumber dan penggunaan informasi.Dalam praktik, analis sistem menggunakan beragam matriks.Sebagai contoh, baik pengukuran kerja maupun analisis distribusi kerja mencakup matriks.Satu masalah penting yang dihadapi perancang sistem adalah spesifikasi tata letak catatan dan struktur file.Diagram masukan/keluaran memberikan referensi yang bermanfaat untuk masalah perancangan ini.Dagram masukan/keluaran memliki kekurangan karena tidak menggambarkan arus informasi.

E.     Analisis Sistem Terstruktur.

Salah satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Proses analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk diagram alir data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan input , output dan file mereka.

Sumber :
http://fajarnurhapiz.blogspot.com
http://fibyasmarini.blogspot.com

http://galileileoleo.blogspot.com

Bab XI. Teknologi Informasi Auditing


Teknologi Informasi Auditing.

Auditing adalah proses yang sistematis mengenai perolehan dan penilaian bukti secara obyektif yang berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta untuk mengkomunikasikan hasil – hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan. (American Accounting Association)

Auditing adalah suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan dan menkomunikasikan hasilnya kepada yamg berkepentingan. (PSAK - Tim Sukses UKT Akuntansi 2006)

Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan keuangan tersebut (Sukrisno Agoes (1996:1))

Audit teknologi informasi/Information technology audit adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari insfrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis.

Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemprosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan system informasi dalam sebuah perusahaan. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit computer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah asset system informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integrative dalam mencapai target organisasinya.

Dengan melaksanakan audit TI, suatu lembaga bisa dikatakan sudah memiliki kepedulian cukup tinggi terhadap posisi dan peran TI bagi perkembangan lembaganya. Audit TI yang direncanakan dengan baik akan memberikan beberapa hasil yang manfaatnya akan sangat signifikan bagi perjalanan lembaga itu sendiri di kemudian hari. Hasil-hasil tersebut antara lain : munculnya evaluasi terhadap praktik-praktik manajemen risiko, terhadap kendali sistem internal, dan terhadap kebijakan-kebijakan yang terkait dengan TI yang terjadi dalam lembaga tersebut, baik itu yang kompleksitasnya rendah atau yang tinggi.

A.     Konsep-konsep auditing PDE

Electronic Data Processing (EDP) atau pengolahan data elektronik (PDE) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yg lebih berarti berupa suatu informasi dgn menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer (Jogiyanto, H.M,1988).Pengolahan data (data processing) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi. Sedangkan Informasi (information) adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berarti.

PDE sebagai serangkaian kegiatan engan menggunakan computer untuk mengubah informasi yang masih mentah (data) menjadi informasi yang berguna yang sesuai dengan tujuannya. Rangkaian kegiatan pengolahan data tersebut terdiri dari lima bagian yaitu: inputting, storing, processing, outputting, dan controlling.

A.1.      Struktur Audit Laporan Keuangan

Tujuan dan tanggungjawab utama auditor ekstern adalah menilai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Audit interim, bertujuan pengujian ketaatan. Tujuan pengujian ketaatan adalah untuk melihat eksistensi, aktivitas dan pengecekan kontinuitas kegiatan yang mengandalkan sistem pengendalian intern tersebut.

A.2.      Data Uji

Data Uji merupakan masukan yang disajikan auditor yang memuat data yang absah dan yang tidak absah.

A.3.      Pendekatan Fasilitas-Uji-Terpadu.

Pendekatan (ITF) mencakup penggunaan data ujian juga pembuatan entitas (seperti pemasok, karyawan produk, produk, akun) fiktif. dalam file master sistem komputer.

A.4.      Kegiatan Audit Terprogram.

Kegiatan Audit Terprogram merupakan teknologi audit yang mencakup modifikasi program komputer untuk tujuan-tujuan audit. ini dicapai dengan membentuk suatu kegiatan audit khusus di dalam program produksi. reguler.

A.5.      Penelaahan Dokumentasi Sistem

Penelaahan dokumentasi sistem, seperti deskripsi naratif, bagan arus dan daftar program, barangkali merupakan teknik auditing PDE yang tertua, dan tetap diguanakan secara luas sampai sekarang.
Sebagian besar pendekatan PDE audit merupakan variasi dari struktur tiga tahap. tahap – tahap dimaksud adalah telaahan dan evaluasi awal atas area yang akan diaudit, telaahan dan evaluasi rinci, dan pengujian.

B.     Teknologi PDE auditing

Teknologi auditing sistem informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem computer. Beberapa teknologi terkait dengan biaya yang cukup signifikan untuk mengimplementasikannya, sementara teknologi-teknologi lainnya dapat diimplementasikan dengan biaya relative rendah.

B.1.      Test Data

Data pengujian adalah input yang disiapkan oleh auditor yang berisi baik input yang berisi data valid dan maupun tidak valid. Data pengujian dapat digunakan untuk memverifikasi validasi input transaksi rutin, pemrosesan logika, dan penghitungan rutin program-program komputer dan untuk memverifikasi penggabungan perubahan-perubahan program.
Dengan melakukan data pengujian, program masa ekonomis produksi reguler dapat digunakan, dan hal ini penting untuk memastikan bahwa data pengujian tidak memengaruhi file-file yang disimpan oleh sistem.
Data pengujian dapat dilakukan dengan membuat bentuk input untuk uji transaksi fiktif atau dengan cara lainnya, dengan mengkaji ulang data input aktual dan memilih beberapa transaksi riil untuk pemrosesan sebagai data pengujian. Teknik lainnya yang jarang digunakan adalah menciptakan data pngujian dengan menggunakan generator data pengujian yang secara khusus didesain dengan program komputer untuk menciptakan data komprehensif berdasarkan data input.

B.2.      Integrated Test Facility

ITF menggunakan baik data pengujian maupun penciptaan record fiktif (vendor, karyawan) pada file master sebuah sistem computer. ITF pada umumnya digunakan unuk mengaudit sistem aplikasi komputer besar yang menggunakan teknologi pemrosesan real time.

B.3.      Parallel Simulation

Pemrosesan data riil melalui program audit. Output disimulasikan dan dibandingkan dengan output regular demi tujuan pengawasan. Simulasi parallel, pemrosesan redundan terhadap seluruh data input dengan melakukan uji program terpisah, mengizinkan validasi komprehensif dan sangat tepat dilaksanakan pada transaksi penting yang memerlukan audit 100%. Program audit yang digunakan dalam simulasi paralel biasanya merupakan jenis program audit umum yang memproses data dan menghasilkan output yang identik dengan program yang sedang diaudit.

B.4.      Audit software

Program computer yang memungkinkan computer digunakan sebagai alat auditing. Perangkat lunak yang konvensional seperti program penggunaan sistem, program pemunculan kembali informasi, atau bahasa program tingkat tinggi (COBOL) dapat digunakan untuk kegiatan audit ini.

B.5.      Generalized Audit Software

GAS adalah perangkat lunak audit yang secara khusus didesain untuk memungkinkan auditor melakukan fungsi pemrosesan data audit yang terkait. GAS didesain untuk memungkinkan auditor dengan keahlian komputer yang tidak terlalu canggih untuk menjalankan audit yang terkait dengan fungsi-fungsi pemrosesan data. Paket-paket tersebut dapat menjalankan beberapa tugas tertentu seperti menyeleksi data sampel dari file-file, memeriksa perhitungan, dan mencari file-file untuk item-item yang tidak biasa.

B.6.      PC Software

Perangkat lunak yang memungkinkan auditor menggunakan sebuah PC untuk melakukan tugas tugas audit. Paket PC software general purpose seperti perangkat lunak pengolah kata dan spreadsheet telah memiliki banyak aplikasi audit.
ACL, yang dipublikasikan oleh ACL software adalah salah satu contoh perangkat lunak audit. Perangkat lunak ini memungkinkan auditor untuk menghubungkan sebuah PC dengan mainframe atau PC klien dan kemudian mengekstrak dan menganalisis data.

B.7.      Embedded Audit Routine

Rutinitas auditing khusus dimasukkan dalam program computer regular sehingga data transaksi dapat dijadikan subjek analisis audit. Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat transaksi dengan modul-modul embedded (dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Dalam pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF), pengujian-pengujian terhadap edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan, dimasukkan dalam program saat pertama kali program dikembangkan.

C.     Jenis jenis audit PDE

Ada beberapa cara untuk mengaudit PDE yaitu :

C.1.      Audit Around The Computer

 Auditing sekitar komputer dapat dilakukan jika dokumen sumber tersedia dalam bahasa non mesin, dokumen-dokumen disimpan dengan cara yang memungkinkan pengalokasiannya untuk tujuan auditing, outputnya memuat detail yang memadai, yang memungkinkan auditor menelusuri suatu transaksi dari dokumen sumber ke output atau sebalikhya.

C.2.      Audit Through The Computer

 Auditor menguji dan menilai efektivitas prosedur pengendalian operasi dan program komputer serta ketepatan proses di dalam komputer. Keunggulan metode ini adalah bahwa auditor memiliki kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistim komputer, hasil kerjanya lebih dapat dipercaya dan sistem memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahan lingkungan. Sedangkan kelemahan terletak pada biaya yang sangat besar dan tenaga ahli yang berpengalaman.

C.3.      Audit With The Computer

Audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk mengotomatiskan prosedur pelaksanaan audit. Metode ini lebih sulit dan kompleks serta biayanya paling besar.

Sumber :
http://ianhaka.blogspot.com
http://spi.ub.ac.id/layanan/audit-teknologi-informasi
http://prismamika.blogspot.com
http://bastian90pangaribuan.blogspot.com

http://gomgomrevolution.blogspot.com

Rabu, 01 Januari 2014

Catatan pemasangan Partisi Gypsum pada plafond

Selama ini referensi mengenai pemasangan gypsum sangat jarang ada, yang ada hanya iklan. Bagi kita yang jarang memasang plafond gypsum serta ingin memasang gypsum mungkin catatan pengalaman ini bisa dipakai sebagai referensi untuk pemasangan plafond.
       Untuk cepatnya kita sajikan alat-alat yang dipasang, material yang diperlukan serta metode pemasangan akan saya buat dalam gambar - gambar di bawah ini :
1. Alat serta material yang dibutuhkan :


2. Metode yang dipakai:

Kalao ada keliru tolong dimaafkan, dan bila ada yang bisa ditambahkan, bisa di share ke kami, terima kasih semoga membantu