Sabtu, 16 November 2013

Metode Enkripsi One-Time Pad (OTP)

Metode Enkripsi One-Time Pad (OTP)
Dalam dunia kriptografi dikenal sebuah metode penyandian yang sangat kuat sehingga tidak mudah dipecahkan, yaitu metode penyandian One Time Pad (OTP). Metode penyandian OTP pertama kali diperkenalkan oleh Gilbert Vernam dalam perang dunia pertama.
Metode penyandian OTP merupakan salah satu variasi dari metode penyandian substitusi dengan cara memberikan syarat-syarat khusus terhadap kunci yang digunakan yaitu terbuat dari karakter / huruf yang acak (kunci acak atau pad), dan pengacakannya tidak menggunakan rumus tertentu.
Jika kunci tersebut benar-benar acak, digunakan hanya sekali, serta terjaga kerahasiannya dengan baik, maka metode penyandian OTP ini sangat kuat dan tidak dapat dipecahkan.
Dalam kriptografi klasik, yaitu kriptografi jaman dulu yang dikenal dengan sebutan kriptografi kertas dan pensil, teks sandi dari metode penyandian OTP ini diperoleh dengan menjumlahkan / mengurangkan teks aslinya terhadap kunci. Penggunaan kunci ini hanya dan harus hanya sekali pakai. Sedangkan untuk mendapatkan kembali teks aslinya dilakukan pengurangan / penjumlahan teks sandi terhadap kunci tersebut, sebagai kebalikan dari proses menyandi.
Untuk memudahkan dalam operasionalnya huruf-huruf diterjemahkan dahulu kedalam angka 1 sampai 26 dengan A = 1; B = 2; dst sampai Z = 26. Dan dalam perhitungan aljabarnya berupa bilangan modulus 26.
Untuk memudahkan pemahaman, bisa diperhatikan contoh berikut :
Kunci acak :
FGHJV
Pesan yang akan disandi :
DUNIA 
Algoritma : Teks sandi = Teks asli + Kunci
Proses :
Penjumlahan ini dengan bilangan modulus 26
Kunci :                            F= 6            G= 7                  H= 8      J=10      V =22 
Teks Asli/ Plaintext :         D= 4            U=21                 N=14     I= 9       A = 1 
Teks Sandi/Chippertext  :  (6 +4)=10=J  (7+21-26)=2=B  22=V     19=S      23=W 
Teks sandi hasil penyandian :
JBVSW
Metode penyandian OTP ini kekuatannya bertumpu pada keacakan kuncinya, sehingga kunci yang digunakan untuk proses penyandian tersebut harus dilindungi dengan baik. 
Metode enkripsi one-time pad merupakan salah satu golongan metode enkripsi kunci simetris, kategori stream cipher. Metode ini sering disebut Vernam Cipher, yang merupakan metode enkripsi kunci simetris yang tidak terpecahkan (unbreakable by exhaustive search). Metode enkripsi one-time pad merupakan metode yang sempurna (perfect methods) yang paling sederhana.
Metode ini disebut sebagai perfect methods karena beberapa hal, yaitu:
1.      Tidak mungkin bisa dipecahkan dengan melakukan perhitungan matematis.
2.      Tidak mungkin ada dua buah pesan (plaintext) yang berbeda menjadi dua buah ciphertext yang sama.( karena seperti contoh di atas huruf B pada teks sandi bisa didapat dari penjumlahan dengan hasil 2 dan 28)
Metode enkripsi one-time pad memiliki beberapa sifat, yaitu :
1.      Kunci yang digunakan hanya diketahui oleh pengirim dan penerima informasi / pesan.
2.      Kunci dibuat dengan menggunakan PRNG (Pseudo-Random Number Generator) dan bersifat acak, meskipun keadaan proses pembuatan kunci diketahui.
3.      Panjang kunci yang sama dengan panjang pesan.
4.      Kunci hanya digunakan untuk satu kali proses enkripsi (session key).
Metode enkripsi one-time pad disebut metode yang aman dan tidak mungkin dipecahkan karena ada beberapa hal, yaitu :
1.      Plaintext, ciphertext, dan kunci merupakan rangkaian huruf (string) dengan panjang tertentu dan hasil enkripsi berupa ciphertext, yang merupakan hasil XOR plaintext dengan kunci.
2.      Kunci hanya digunakan untuk satu kali proses enkripsi dan setelah kunci selesai digunakan, kunci segera dihancurkan atau dibuang.
3.      Mudah dibuktikan secara matematis, dimana pada metode ini no-nontrivial single ciphertext attacks, diasumsikan pendistribusian kunci secara seragam.
Metode one-time pad atau Vernam Cipher tidak akan bisa dipecahkan apabila digunakan dengan tepat. Apabila setiap karakter pada kunci benar – benar acak, kriptanalis hanya bisa mencoba setiap kunci yang mungkin untuk setiap posisi ciphertext. Proses ini merupakan proses tanpa arti, karena ini sama dengan mencoba semua pesan yang mungkin, yang bisa dienkrip oleh kunci. Sebagai contoh, dengan panjang kunci 14 karakter atau 14 byte = 112 bit, jumlah pesan yang mungkin adalah pada daerah 2112. Ciphertext tidak bisa menyediakan penunjuk, yang mana dari kemungkinan – kemungkinan tersebut merupakan pesan yang sebenarnya.
Algoritma enkripsi-dekripsi dalam metode OTP  :
1.      Plaintext diubah ke dalam bentuk bit sehingga P : {0, 1} l , dimana l adalah panjang pesan dalam bit
2.      Bentuk bilangan random biner sebanyak panjang pesan untuk menjadi kunci. K : {0, 1}l, dimana K adalah kunci
3.      Chipertext didapat dengan melakukan exclusive or (XOR) dari P dan K.
Secara matematik maka
C = Enc(K, P) = P K, dimana “” adalah lambang XOR.
P = Dec(K,C) = C K = ((P K) K) = (P (K K)) = P
Operasi XOR :
 0 = 0,        0 ⊕ 1 = 1,        1 ⊕ 0 = 1,         1   1 = 0  
Rancangan sistem enkripsi an dekripsi dengan algoritma OTP diperlihatkan pada langkah berikut:


Perancangan Sistem dan Penerapannya
Rancangan sistem enkripsi an dekripsi dengan algoritma OTP diperlihatkan pada langkah berikut:
1. Mengambil berkas text dengan ukuran tertentu.
2. Membentuk berkas kunci yang berukuran sama dengan ukuran berkas masukan.
3. Melakukan enkripsi dengan melakukan proses XOR pada berkas masukan dan berkas kunci yang sudah diubahkan ke dalam bentuk ASCII.
4. Berkas chipertext didapat dengan melakukan konversi hasil proses XOR enkripsi ke dalam bentuk berkas text.
5. Proses dekripsi dilakukan dengan proses yang sama tetapi dengan melakukan proses XOR antara chipertext

dengan berkas kuncinya.

Kamis, 14 November 2013

BAB VII PENGEMBANGAN SISTEM SUATU SURVEI

1.      Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase,yaitu :

A.     Perencanaan sistem
Dalam fase perencanaan sistem dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi. Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan sistem. Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :
·         faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan, yaitu:
·         faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi, yaitu:

B.     Analisis Sistem
Dalam fase ini dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem;definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem. Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem. Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju
C.     Perancangan sistem secara umum / konseptual

Arti Perancangan Sistem :
          Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
          Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
          Persiapan untuk rancang bangun implementasi
          Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
          Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
          Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan
Dalam fase ini dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.
Pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada tampilan komputer.
Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang. Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan, dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan file-file dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana data diproses untuk menghasilkan output.

D.     Evaluasi dan seleksi sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.

E.     Perancangan sistem secara detail
  Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail.
Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah :
          Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan.
          Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul.
          Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari gambaran umum sampai detail.
          Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program termasuk dokumentasi interface antar modul.
          Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.

F.      Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
Pada fase ini :
          sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
          Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
          laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu:
          rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart.
          penjadwalan proyek dan teknik manajemen.
Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :
          pengembangan perangkat lunak
          Persiapan lokasi peletakkan sistem
          Instalasi peralatan yang digunakan

          Pengujian Sistem
          Pelatihan untuk para pemakai sistem
          Persiapan dokumentasi

2.      Standar-standar Dokumentasi

Standard-standard dokumentasi Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan Pada tahapan ini, dokumentasi yang dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis :
● Dokumentasi pengembangan
Dokumentasi ini menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian, dan bahkan lembar penerimaan pemakai
● Dokumentasi operasi
Dokumentasi ini mencakup antara lain jadwal pengoperasian, cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan, dan masa berlakunya suatu berkas
● Dokumentasi pemakai
Berisi petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan juga mencakup materi pelatihan

Operasi dan Perawatan
● Perawatan perfektif ditujukan untuk memperbaharui sistem sebagai tanggapan atas perubahan kebutuhan pemakai dan kebutuhan organisasi, meningkatkan efisiensi sistem, dan memperbaiki dokumentasi
● Perawatan adaptif, berupa perubahan aplikasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak baru. Sebagai contoh, perawatan ini dapat berupa perubahan aplikasi dari mainframe ke lingkungan client/server atau mengonversi dari sistem berbasis berkas ke lingkungan basis data
● Perawatan korektif berupa pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan
                                  

3.      Teknologi dan praktik pengembangan sistem

Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk sistem diantaranya adalah :
1.      HIPO diagram Path Method dan PERT
2.      Data flow diagram Review Technique.
3.      Structured chart penjadwalan proyek
4.      SADT diagram
5.      Warnier / Orr diagram technique
6.      Jackson’s diagram untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta- fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada.

Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan disemua metodologi - Wawancara (Interview) yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, - diantaranya :
a.       Bagan alir sistem (System Flowchart)
b.      Bagan alir program (Program Flowchart)
c.       Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart)
d.      Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e.       Bagan alir proses (Process Flowchart)
f.       Gant chart

 

4.      Perencanaan dan pengorganisasian proyek sistem

Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti :
-          biaya pengadaan
-          biaya persiapan
-          biaya proyek
-          biaya operasi
serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti :
-          manfaat mengurangi biaya
-          manfaat mengurangi kesalahan
-          manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
-          manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen
Teknik untuk menjalankan rapat
Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk :
-          mengumpulkan ide-ide
-          memecahkan permasalahan-permasalahan
-          menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
-          menganalisis kemajuan proyek
-          mengumpulkan data atau fakta
-          perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ;
-          merencanakan rapat
-          menjalankan rapat
-          menindaklanjuti hasil rapat
Teknik Inspeksi / Walkthrough
Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap; pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut Walkthrough.
Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1.      Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2.      Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
3.      Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya - mendefinisikan masalah
4.      Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5.      Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6.      Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7.      Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik


 Sumber - sumber :


BAB VI APLIKASI – APLIKASI SIKLUS PRODUKSI & KEUANGAN

1.      Siklus produksi

Siklus produksi  berkaitan erat dengan sub system yang lain. Hubungan antara system produksi dan sub system lainnya secara komprehensif. Siklus produksi mencakup serangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan  dengan proses pembuatan produk.  
Perencanaan produk merupakan tahap awal dari system produksi.Tujuannya adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas,lama pengerjaan,dan biaya produksi yang rendah.dokumen yang di hasilkan dari aktivitas produksi adalah:
1.                  Daftar kebutuhan bahan(bill of material),yang berisi rincian bahan baku baik  spesifikasi,kode,nama,dan kuantitas setiap jenis bahan baku yang akan di gunakan   dalam produksi.
2.                  Daftar kegiatan(operation list/routing sheet) yang menetapkan tenaga kerja dan persyaratan mesin yang akan di gunakan untuk membuat produk.
Tahap kedua dari system produksi adalah membuat perencaaan dan penjadwalan produksi. Untuk membuat rencana produksi,tersedia 2 metode yang umum di pakai yaitu:
1.      Perencanaan sumberdaya manufaktur(manufacturing resource planning/MPR-11).
2.      System manufaktur just-in-time(JIT).Tujuan system ini untuk meminimumkan atau menghilangkan persediaan bahan baku,barang proses.dan barang jadi.
Dokumen yang di gunakan dalam aktifitas perencanaan penjadwalan produksi adalah:
1.      jadwal produksi(master production schedule).
2.      order produksi(production order).
3.      bukti permintaan bahan baku(material order)
Tahap ketiga dalam system produksi adalah proses pembuatan produksi.
Siklus Akuntansi Biaya. Tujuan di selenggarakannya system akuntansi biaya adalah:
1.      Menghasilkan informasi untuk perencanaan,pengendalian,dan penilaian kinerja dalam produksi.
2.      Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat di gunakan sebagai dasar pantuan harga(pricing) dan keputusan tentang komposisi produk(product mix).
3.      Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.
Bagian akuntansi biaya
1.      Bagian ini mula-mula menerima tembusan perintah produksi,lalu menyiapkan catatan akuntansi biaya dan mengarsipkan dokumen tersebut urut nomor.
2.      Bagian ini selanjutnya juga menerima bukti permintaan bahan dan tiket kerjanya,selanjutnya bagian ini akan mengeluarkan perintah produksi dari arsipnya dan mencatat konsumsi biaya dalam catatan akuntansi biaya.
3.      setelah produk selesai di buat, bagian ini juga menerima perintah produksi yang sudah  lengkap(order produksi final) dari bagian pabrik.

2.      Siklus keuangan

Siklus keuangan melaporkan sumber capital manjer berkenaan dengan hasil operasinya. Siklus laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan. Organisasi mengikut sertakan tiga bentuk transaksi capital:pinjaman bank,pengeluaran obligasi, dan pengeluaran saham kapital.
Catatan akuntansi secara manual untuk capital eguiti adalah:buku besar wesel bayar, buku besar pemilik surat obliigasi(pemegang obligasi), dan buku besar pemilik saham.
Entry jurnal dan transaksi pelaporan keuangan Banyak bisnis mencatat transaksi pada buku besar umum dengan menggunakan dua jenis catatan,yaitu:
1.             Rekapitulasi transaksi volume tinggi:bisnis yang memiliki banyak waktu setiap harinya mencakup penjualan, pembelian, dan transaksi pabrik.
2.             Rekapitulasi transaksi volume rendah:meliputi transaksi yang ada untuk mencatat perubahan pada capital untuk harta dan utang, untuk menentukan pemilikan yang nilainya turun, dan untuk membayar pajak.
Pemrosesan pelaporan keuangan dan entry jurnal
Catatan jurnal dan laporan keuanagn meliputi laporan control, daftar statemen keuangan, dan laporan kinerja. Kontrol aplikasi merupakan control yang ditempatkan pada system oleh tim desain selama proses. Control itu mencegah atau mendeteksi kesalahan ketika pemrosesan transaksi.
Sistem akuntansi tanggung jawab menghubungkan biaya dan pendapatan dengan pusat yang paling baik mengontrolkannya. Proses  pelaporan tanggung jawab meringkas pendapatan actual yang bias terkontrol dan biaya dengan pusat tanggung jawab dan memperhatikannya pada laporan kinerja.


BAB V APLIKASI – APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN & PENGELUARAN

1.      Aplikasi – aplikasi Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1.      Entri Pesanan Penjualan :
          Mengambil pesanan dari pelanggan.
          Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan.
          Memeriksa ketersediaan persediaan.
2.      Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap :
          Mengambil dan mengepak pesanan.
          Mengirim pesanan tersebut.
3.      Penagihan dan Piutang Usaha
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan :
          Penagihan ke para pelanggan.
          Memelihara data piutang usaha.
4.      Penagihan Kas
          Menangani kiriman uang pelanggan.
          Menyimpannya ke bank.