1. Siklus Hidup
Pengembangan Sistem
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat
didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional
dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem
informasi saat ini terbagi atas enam fase,yaitu :
A.
Perencanaan sistem
Dalam fase perencanaan sistem dibentuk
suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru
yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi. Proyek
sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan
prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
Sumber daya baru direncanakan untuk, dan
dana disediakan untuk mendukung pengembangan sistem. Selama fase perencanaan
sistem, dipertimbangkan :
·
faktor-faktor kelayakan
(feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem
informasi yang dikembangkan dan digunakan, yaitu:
·
faktor-faktor strategis
(strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari
sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai
yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima
prioritas yang tertinggi, yaitu:
B.
Analisis Sistem
Dalam fase ini dilakukan proses
penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang
terkait dalam pengembangan sistem;definisi masalah, tujuan, kebutuhan,
prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan
dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
Fase analisis sistem adalah fase
profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem. Laporan yang dihasilkan
menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai
fase analisis sistem. Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas
tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan
pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan
pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan
kebutuhan pemakai.
Beberapa aspek sistem yang sedang
dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi
kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
Pada akhir fase analisis sistem, laporan
analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan
rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai
fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek
sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju
C.
Perancangan sistem secara umum / konseptual
Arti Perancangan Sistem :
•
Tahap setelah analisis
dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
•
Pendefinisian dari
kebutuhan kebutuhan fungsional
•
Persiapan untuk rancang
bangun implementasi
•
Menggambarkan bagaimana
suatu sistem dibentuk
•
Yang dapat berupa
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
•
Termasuk menyangkut
mengkonfirmasikan
Dalam fase ini dibentuk
alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai.
Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan
konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik
yang cocok untuk kebutuhan mereka.
Pada fase ini analis sistem mulai
merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan-laporan dan output yang
akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan
ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang
mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada
kertas atau pada tampilan komputer.
Jadi, perancangan sistem secara umum
berarti untuk menerangkan secara luas bagaimana setiap komponen perancangan
sistem tentang output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan
dirancang. Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan,
dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat
penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan file-file
dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana data diproses
untuk menghasilkan output.
D.
Evaluasi dan seleksi sistem
Akhir fase perancangan sistem secara
umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam
fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan
dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam
laporan evaluasi dan seleksi sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan
konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti
dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa
alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai
tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah
dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal
untuk perancangan detailnya.
E.
Perancangan sistem secara detail
Fase
perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan
secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara
detail.
Perencanaan output (layout) dirancang
untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua
output direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input
ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan
disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Alat-alat perancangan sistem yang
digunakan adalah :
•
Spesifikasi proses
untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi informasi, seperti
Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan.
•
Hierachy Plus Input,
Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program
tidak termasuk dokumentasi interface antar modul.
•
Diagram Warnier-Orr
(W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari gambaran umum sampai
detail.
•
Structure chart untuk
merepresentasikan hirarki modul-modul program termasuk dokumentasi interface
antar modul.
•
Diagram Jackson untuk
merepresentasikan struktur program.
F.
Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
Pada fase ini :
•
sistem siap untuk
dibuat dan diinstalasi.
•
Sejumlah tugas harus
dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
•
laporan implementasi
yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu:
•
rencana implementasi
dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT)
Chart.
•
penjadwalan proyek dan
teknik manajemen.
Bagian kedua adalah laporan yang
menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :
•
pengembangan perangkat
lunak
•
Persiapan lokasi
peletakkan sistem
•
Instalasi peralatan
yang digunakan
•
Pengujian Sistem
•
Pelatihan untuk para
pemakai sistem
•
Persiapan dokumentasi
2. Standar-standar
Dokumentasi
Standard-standard dokumentasi
Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan menjadi acuan
pada tahapan operasi dan pemeliharaan Pada tahapan ini, dokumentasi yang dibuat
dapat dibagi menjadi tiga jenis :
● Dokumentasi pengembangan
Dokumentasi ini menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup
deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan
alir program, hasil pengujian, dan bahkan lembar penerimaan pemakai
● Dokumentasi operasi
Dokumentasi ini mencakup antara lain jadwal pengoperasian,
cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan, dan masa berlakunya suatu
berkas
● Dokumentasi pemakai
Berisi petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan
juga mencakup materi pelatihan
Operasi dan
Perawatan
● Perawatan perfektif ditujukan untuk memperbaharui sistem
sebagai tanggapan atas perubahan kebutuhan pemakai dan kebutuhan organisasi,
meningkatkan efisiensi sistem, dan memperbaiki dokumentasi
● Perawatan adaptif, berupa perubahan aplikasi untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak baru.
Sebagai contoh, perawatan ini dapat berupa perubahan aplikasi dari mainframe ke
lingkungan client/server atau mengonversi dari sistem berbasis berkas ke
lingkungan basis data
● Perawatan korektif berupa pembetulan atas
kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan
3. Teknologi
dan praktik pengembangan sistem
Alat-alat pengembangan
sistem yang berbentuk sistem diantaranya adalah :
1.
HIPO diagram
Path Method dan PERT
2.
Data flow
diagram Review Technique.
3.
Structured
chart penjadwalan proyek
4.
SADT diagram
5.
Warnier / Orr
diagram technique
6.
Jackson’s
diagram untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta- fakta dalam kegiatan
mempelajari sistem yang ada.
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan
disemua metodologi - Wawancara (Interview) yang ada. Alat-alat ini berupa suatu
bagan, - diantaranya :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart)
d. Bagan alir hubungan database (Database
relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
4. Perencanaan
dan pengorganisasian proyek sistem
Teknik analisis
biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit Analysis) adalah
suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan pengembangan
sistem informasi seperti :
-
biaya pengadaan
-
biaya persiapan
-
biaya proyek
-
biaya operasi
serta manfaat
yang didapat dari sistem informasi seperti :
-
manfaat mengurangi
biaya
-
manfaat mengurangi
kesalahan
-
manfaat meningkatkan
kecepatan aktivitas
-
manfaat meningkatkan
perencanaan dan pengendalian manajemen
Teknik untuk menjalankan rapat
Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya
adalah untuk :
-
mengumpulkan ide-ide
-
memecahkan
permasalahan-permasalahan
-
menyelesaikan
konflik-konflik yang terjadi
-
menganalisis kemajuan
proyek
-
mengumpulkan data atau
fakta
-
perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ;
-
merencanakan rapat
-
menjalankan rapat
-
menindaklanjuti hasil
rapat
Teknik Inspeksi / Walkthrough
Proses dari
analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan
cara memverifikasi hasil dari setiap tahap; pengembangan sistem. Verifikasi
hasil kerja secara formal dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak
formal disebut Walkthrough.
Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1.
Kurangnya penyesuaian
pengembangan sistem
2.
Kelalaian menetapkan
kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
3.
Kurang sempurnanya
evaluasi kualitas dan analisis biaya - mendefinisikan masalah
4.
Adanya kerusakan dan
kesalahan rancangan
5.
Penggunaan teknologi
komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi
tidak sesuai
6.
Pengembangan sistem
yang tidak dapat dipelihara
7.
Implementasi yang
direncanakan dilaksanakan kurang baik
Sumber - sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar