Kamis, 23 Januari 2014

Bab XI. Teknologi Informasi Auditing


Teknologi Informasi Auditing.

Auditing adalah proses yang sistematis mengenai perolehan dan penilaian bukti secara obyektif yang berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta untuk mengkomunikasikan hasil – hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan. (American Accounting Association)

Auditing adalah suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan dan menkomunikasikan hasilnya kepada yamg berkepentingan. (PSAK - Tim Sukses UKT Akuntansi 2006)

Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan keuangan tersebut (Sukrisno Agoes (1996:1))

Audit teknologi informasi/Information technology audit adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari insfrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis.

Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemprosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan system informasi dalam sebuah perusahaan. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit computer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah asset system informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integrative dalam mencapai target organisasinya.

Dengan melaksanakan audit TI, suatu lembaga bisa dikatakan sudah memiliki kepedulian cukup tinggi terhadap posisi dan peran TI bagi perkembangan lembaganya. Audit TI yang direncanakan dengan baik akan memberikan beberapa hasil yang manfaatnya akan sangat signifikan bagi perjalanan lembaga itu sendiri di kemudian hari. Hasil-hasil tersebut antara lain : munculnya evaluasi terhadap praktik-praktik manajemen risiko, terhadap kendali sistem internal, dan terhadap kebijakan-kebijakan yang terkait dengan TI yang terjadi dalam lembaga tersebut, baik itu yang kompleksitasnya rendah atau yang tinggi.

A.     Konsep-konsep auditing PDE

Electronic Data Processing (EDP) atau pengolahan data elektronik (PDE) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yg lebih berarti berupa suatu informasi dgn menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer (Jogiyanto, H.M,1988).Pengolahan data (data processing) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi. Sedangkan Informasi (information) adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berarti.

PDE sebagai serangkaian kegiatan engan menggunakan computer untuk mengubah informasi yang masih mentah (data) menjadi informasi yang berguna yang sesuai dengan tujuannya. Rangkaian kegiatan pengolahan data tersebut terdiri dari lima bagian yaitu: inputting, storing, processing, outputting, dan controlling.

A.1.      Struktur Audit Laporan Keuangan

Tujuan dan tanggungjawab utama auditor ekstern adalah menilai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Audit interim, bertujuan pengujian ketaatan. Tujuan pengujian ketaatan adalah untuk melihat eksistensi, aktivitas dan pengecekan kontinuitas kegiatan yang mengandalkan sistem pengendalian intern tersebut.

A.2.      Data Uji

Data Uji merupakan masukan yang disajikan auditor yang memuat data yang absah dan yang tidak absah.

A.3.      Pendekatan Fasilitas-Uji-Terpadu.

Pendekatan (ITF) mencakup penggunaan data ujian juga pembuatan entitas (seperti pemasok, karyawan produk, produk, akun) fiktif. dalam file master sistem komputer.

A.4.      Kegiatan Audit Terprogram.

Kegiatan Audit Terprogram merupakan teknologi audit yang mencakup modifikasi program komputer untuk tujuan-tujuan audit. ini dicapai dengan membentuk suatu kegiatan audit khusus di dalam program produksi. reguler.

A.5.      Penelaahan Dokumentasi Sistem

Penelaahan dokumentasi sistem, seperti deskripsi naratif, bagan arus dan daftar program, barangkali merupakan teknik auditing PDE yang tertua, dan tetap diguanakan secara luas sampai sekarang.
Sebagian besar pendekatan PDE audit merupakan variasi dari struktur tiga tahap. tahap – tahap dimaksud adalah telaahan dan evaluasi awal atas area yang akan diaudit, telaahan dan evaluasi rinci, dan pengujian.

B.     Teknologi PDE auditing

Teknologi auditing sistem informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem computer. Beberapa teknologi terkait dengan biaya yang cukup signifikan untuk mengimplementasikannya, sementara teknologi-teknologi lainnya dapat diimplementasikan dengan biaya relative rendah.

B.1.      Test Data

Data pengujian adalah input yang disiapkan oleh auditor yang berisi baik input yang berisi data valid dan maupun tidak valid. Data pengujian dapat digunakan untuk memverifikasi validasi input transaksi rutin, pemrosesan logika, dan penghitungan rutin program-program komputer dan untuk memverifikasi penggabungan perubahan-perubahan program.
Dengan melakukan data pengujian, program masa ekonomis produksi reguler dapat digunakan, dan hal ini penting untuk memastikan bahwa data pengujian tidak memengaruhi file-file yang disimpan oleh sistem.
Data pengujian dapat dilakukan dengan membuat bentuk input untuk uji transaksi fiktif atau dengan cara lainnya, dengan mengkaji ulang data input aktual dan memilih beberapa transaksi riil untuk pemrosesan sebagai data pengujian. Teknik lainnya yang jarang digunakan adalah menciptakan data pngujian dengan menggunakan generator data pengujian yang secara khusus didesain dengan program komputer untuk menciptakan data komprehensif berdasarkan data input.

B.2.      Integrated Test Facility

ITF menggunakan baik data pengujian maupun penciptaan record fiktif (vendor, karyawan) pada file master sebuah sistem computer. ITF pada umumnya digunakan unuk mengaudit sistem aplikasi komputer besar yang menggunakan teknologi pemrosesan real time.

B.3.      Parallel Simulation

Pemrosesan data riil melalui program audit. Output disimulasikan dan dibandingkan dengan output regular demi tujuan pengawasan. Simulasi parallel, pemrosesan redundan terhadap seluruh data input dengan melakukan uji program terpisah, mengizinkan validasi komprehensif dan sangat tepat dilaksanakan pada transaksi penting yang memerlukan audit 100%. Program audit yang digunakan dalam simulasi paralel biasanya merupakan jenis program audit umum yang memproses data dan menghasilkan output yang identik dengan program yang sedang diaudit.

B.4.      Audit software

Program computer yang memungkinkan computer digunakan sebagai alat auditing. Perangkat lunak yang konvensional seperti program penggunaan sistem, program pemunculan kembali informasi, atau bahasa program tingkat tinggi (COBOL) dapat digunakan untuk kegiatan audit ini.

B.5.      Generalized Audit Software

GAS adalah perangkat lunak audit yang secara khusus didesain untuk memungkinkan auditor melakukan fungsi pemrosesan data audit yang terkait. GAS didesain untuk memungkinkan auditor dengan keahlian komputer yang tidak terlalu canggih untuk menjalankan audit yang terkait dengan fungsi-fungsi pemrosesan data. Paket-paket tersebut dapat menjalankan beberapa tugas tertentu seperti menyeleksi data sampel dari file-file, memeriksa perhitungan, dan mencari file-file untuk item-item yang tidak biasa.

B.6.      PC Software

Perangkat lunak yang memungkinkan auditor menggunakan sebuah PC untuk melakukan tugas tugas audit. Paket PC software general purpose seperti perangkat lunak pengolah kata dan spreadsheet telah memiliki banyak aplikasi audit.
ACL, yang dipublikasikan oleh ACL software adalah salah satu contoh perangkat lunak audit. Perangkat lunak ini memungkinkan auditor untuk menghubungkan sebuah PC dengan mainframe atau PC klien dan kemudian mengekstrak dan menganalisis data.

B.7.      Embedded Audit Routine

Rutinitas auditing khusus dimasukkan dalam program computer regular sehingga data transaksi dapat dijadikan subjek analisis audit. Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat transaksi dengan modul-modul embedded (dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Dalam pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF), pengujian-pengujian terhadap edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan, dimasukkan dalam program saat pertama kali program dikembangkan.

C.     Jenis jenis audit PDE

Ada beberapa cara untuk mengaudit PDE yaitu :

C.1.      Audit Around The Computer

 Auditing sekitar komputer dapat dilakukan jika dokumen sumber tersedia dalam bahasa non mesin, dokumen-dokumen disimpan dengan cara yang memungkinkan pengalokasiannya untuk tujuan auditing, outputnya memuat detail yang memadai, yang memungkinkan auditor menelusuri suatu transaksi dari dokumen sumber ke output atau sebalikhya.

C.2.      Audit Through The Computer

 Auditor menguji dan menilai efektivitas prosedur pengendalian operasi dan program komputer serta ketepatan proses di dalam komputer. Keunggulan metode ini adalah bahwa auditor memiliki kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan pengujian terhadap sistim komputer, hasil kerjanya lebih dapat dipercaya dan sistem memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahan lingkungan. Sedangkan kelemahan terletak pada biaya yang sangat besar dan tenaga ahli yang berpengalaman.

C.3.      Audit With The Computer

Audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk mengotomatiskan prosedur pelaksanaan audit. Metode ini lebih sulit dan kompleks serta biayanya paling besar.

Sumber :
http://ianhaka.blogspot.com
http://spi.ub.ac.id/layanan/audit-teknologi-informasi
http://prismamika.blogspot.com
http://bastian90pangaribuan.blogspot.com

http://gomgomrevolution.blogspot.com

Tidak ada komentar: